Dia, empunya sementara jiwa itu...
Dia, usianya masih setahun jagung..baru mula meneroka dunia..
Dia, masih mentah dalam erti kehidupan..masih 'merangkak' untuk 'berjalan'
Dia, hanyalah seorang anak remaja..masih rapuh untuk menongkah cabaran..
Dia, seorang yang saya kenali..namun tidak cukup 'kenal' untuk terlebih bicara mengenainya..namun cukup simpati dan ingin membantunya sehabis daya..
Dia, dalam kekeliruan yang nyata..antara identiti yang diimpi atau yang dicari atau yang ditanam padanya sejak kecil..
Masalah yang datang bukan berpunca darinya..kerana dia si jiwa anak yang sebelum ini masih tidak tahu..sedang mencari dan belajar untuk tahu..tapi diajar dan dipupuk untuk jadi si 'dungu' yang berhati batu..(maaf terkasar ayat)
Kering idea di minda si ibu...kering lagi air mata yang menitis kerananya saban hari...mencari penyelesaian untuk membantu si anak itu..jalan yang ditempuh manakan boleh diharung semula..masa yang berlalu tetap terus berlalu..kesalahan lalu hanya mampu dipandang dengan mata dan hati yang sayu..namun ibu tetap ibu...optimis dengan si anak itu pasti!!...kesalahan lalu harus ditebus, agar masa depan anaknya tidak tergadai lagi..
>>> Ibu berkongsi pengalaman dengan saya, sebuah kes yang terjadi pada keluarga temannya..yang meminta bantuannya dalam usaha menyelesaikan masalah tersebut..
Fakta kes... si anak remaja ni telah menimbulkan masalah pada ibunya..namun dalam kes ni..dalam mencari penyelesaiannya..perlu mencari puncannya...puncanya telah di temui..bukan dari si anak..bukan juga dari si ibu..jadi dari siapa?..bolehkah dimanipulasi punca tersbut bagi menyelesaikan kes ini?..
hmm..bersambung...de hal..jumpa lagi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment